umumnya manusia yang menggunakan akal sehat dan fikiran jernihnya akan mengakui bahwa bertabur kesalahan yang telah dilakukan ulah egonya sebagai makhluq, tapi dari mereka tak jarang lalai untuk menobati perilaku yang deikian jelek itu, tak terkecuali juga anda dan aku,
sikap "profesional" yang dulu pernah mereka miliki, anda, dan juga aku, sadar atau tidak semakin tertutupi oleh ambisi dan dan terhalang oleh sikap yang lebih dekat dengan sikap kebinatangan, akan tetapi mereka anda dan juga aku enggan dianggap sebagai binatang yang hanya mengandalkan intuisi dan insting, intinya mereka, anda, dan juga aku tetap mempertahankan martabat insaniyah,, ya... mereka, anda dan juga aku adalah insan, selagi menggunakan akal, fikiran yang bersarang dihati, pendengaran, penglihatan dan juga hati berperan sebagai filter dan guru pembimbing kearah sumber cahaya yang mampu menerangi derap langkah perjalanan yang akan membuatmu tetap menjadi insan dan bukan binatang atau bahkan lebih parah dari binatang.
semakin tenggelamlah didalam lembah ketercelaan dan keterpurukan orang yang bisa melihat dengan matanya, mendengar dengan telinganya dan berfikir dengan hatinya jika tidak difungsikan untuk mencermati dan memahami posisinya terhadap lingkungannya dan posisinya terhadap tuhannya, maka orang type ini akan atau bahkan lebih tercela dan terpuruk dibandingkan dengan binatang.
semakin tenggelamlah didalam lembah ketercelaan dan keterpurukan orang yang bisa melihat dengan matanya, mendengar dengan telinganya dan berfikir dengan hatinya jika tidak difungsikan untuk mencermati dan memahami posisinya terhadap lingkungannya dan posisinya terhadap tuhannya, maka orang type ini akan atau bahkan lebih tercela dan terpuruk dibandingkan dengan binatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar