STASIUN TERAKHIR TEMPAT MEMBAHAS ILMU DUNIA, PERATURAN SERTA BERBAGAI NASEHAT DALAM MENGHADAPI PERSOALAN HIDUP DI BERBAGAI ALAM

Kamis, 16 Oktober 2014

PSIKOLOGI AGAMA

“ Dan Apakah mereka tidak melihat bahwa Sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka Yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya (Q.S. Yaasiin : 71 ) 

PENGERTIAN PSIKOLOGI

Telah kita kenal Psikologi adalah “ Ilmu Jiwa” istilah psikologi berasal dari bahasa Inggris “Psychology” merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa greek ( yunani ) yaitu psych yang artinya jiwa dan logos yang artinya “ Ilmu jiwa Menurut Bruno ( 1987) dalam Syah (1996:8) membagi pngertian psikologi menjadi tiga bagian yang pada prinsipnya saling berkaitan 
  • Psikologi adalah studi mengenai Ruh 
  • Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai kehidupan mental. 
  • psikologi adalah ilmu pengetahuan menganai perilaku organisme. 
Sarwono ( 1976) juga mengamukakan beberapa definisi psikologi.
  • Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan. 
  • Psikologi adalah studi yang mempelajari hakikat manusia. 
  • Psikologi adalah ilmu yang mempelajari respon yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya. 
Sujito (1985-1) menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari atau menyelidiki pernyataan – pernyataan jiwa Jadi dari beberapa definisi diatas dapat dirumuskan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu ( manusia ) dalam interaksi dengan lingkungannya. Psikologi secara umum mempelajari gejala kejiwaan manusia yang berkaitan dengan pikiran ( cognisi ), perasaan ( emotion ) dan kehendak ( conasi ) Jadi definisi psikologi secara umum yaitu meneliti dan mempelajari kejiwaan yang ada dibelakangnya. Karena jiwa itu sendiri bersifat abstrak.
PENGERTIAN AGAMA
Agama adalah Masalah yang mneyangkut dengan hubungan dengan kehidupan batin manusia. Agama sebagai bentuk keyakinan memang sulit untuk diukur secara tepat dan rinci. Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi oleh manusia. Secara defenisi menurut Harun Nasution agama adalah :
  • Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan ghaib yang harus dipatuhi. 
  • Pengakuan terhadap adanya kekuatan ghaib yang menguasai manusia.
  • Mengikat dari ada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatusumber yang berada diluar diri manusia dan yang mempengaruhi perbuatan perbuatan manusia. 
  • Kepercayaan pada suatu kekuatan ghaib yang menimbulkan cara hidup tertentu
  • Suatu system tingkah laku ( ade of conduct ) yang berasal dari sesuatu kekuatan ghaib
  • Pengakuan terhadap adanya kewajiban – kewajiban yang diyakini bersumber pada suatu kekuatan ghaib
  • Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat pada alam sekita manusia
  •  Ajaran – ajaran yang diwahyukan tuhan kepada manusia melalui seorang rasul ( Harun Nasution)
PENGERTIAN PSIKOLOGI AGAMA
Dari pengertian psikologi dan pengertian agama . dapat disimpulkan bahwa Pengertian Psikologi Agama adalah Ilmu yang mempelajari gejala – gejala kejiwaan manusia yang berkaitan dengan pikiran , perasaan dan kehendak yang bersifat abstrak yang mneyangkut dengan masalah yang berhubungan dengan kehidupan bathin, manusia yang mempengaruhi perbuatan – perbuatan manusia dan menimbulkan cara hidup manusia atau ajaran – ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada Manusia melalui seorang Rasul.
Menurut Prof Dr. Zakiah Daradjat. Psikologi Agama adalah cabang dari psikologi yang meneliti dan menelaah kehidupan beragama pada seseorang dan mempelajari seberapa besar pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa Psikologi Agama, adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku makhluk hidup mengenai kehidupan beragama pada seseorang dan mempelajari seberapa besar pengaruh keyakinan beragama serta keadaan hidup pada umumnya. Ilmu jiwa agama, berbeda dari cabang ilmu jiwa yang lainnya karena itu terpaksa disangkutkan kepada dua bidang pengetahuan yang berlainan sama sekali. Sebagiannya harus tunduk kepada agama dan sebagian lainnya tunduk kepada ilmu jiwa (psikologi). Dengan kata lain dapat kita nyatakan, bahwa ilmu jiwa agama, meneliti pengaruh agama terhadap sikap dan tingkah laku prang atau mekanisme yang bekerja dalam diri seseorang, karena cara seseorang bersikap, berpikir, bereaksi dan bertingkah laku, tidak dapat dipisahan dari keyakinannya, karena keyakinannya itu masuk dalam konstruksi kepribadiannya.
DASAR-DASAR PSIKOLOGI AGAMA
 Sebagai disiplin ilmu, Psikologi Agama memiliki ruang lingkup pembahasannya tersendiri yang membedakan dari disiplin ilmu yang mempelajari masalah yang lainnya. Sebagai contoh, dalam tujuannya psikologi Agama dan ilmu perbandingan Agama memiliki tujuan yang tak jauh beda, yakni mengembangkan pemahaman terhadap agama dengan mengaplikasikan metode-metode penelitian yang bertipe bukan Agama. Bedanya bila ilmu perbandingan agama memusatkan perhatiannya pada agama primitif dan eksotis yang bertujuan untuk mengembangkan pemahaman dengan membandingkan satu agama dengan agama lain. Sebaliknya psikolog Agama memusatkan kajian pada Agama yang hidup dalam budaya suatu kelompok atau masyarakat itu sendiri. Objek kajiannya terpusat pada pemahaman terhadap prilaku keagamaan tersebut dengan menggunakan pendekatan psikologi. Lapangan penelitian Agama mencakup proses beragama, perasan dan kesadaran beragama dengan pengaruh dan akibat-akibat yang dirasakan sebagai hasil dari keyakinan terhadap agama yang dianut. Objek kajian material psikologi Agama ialah manusia beragama. Psikologi Agama sebagai salah satu cabang ilmu dari psikologi juga merupakan ilmu terapan. Psikologi Agama sejalan dengan ruang lingkup kajiannya telah banyak memberi sumbangan dalam memecahkan persoalan kehidupan manusia dalam kaitannya dengan agama yang dianut.
Betapapun macam definisi Agama dalam psikologi Agama yang diberikan para ahli, namun bagi kita yang penting adalah Agama yang dirasakan dengan hati, pikiran, dan dilaksanakan dalam tindakan serta memantul dalam sikap (yang menjadi kajian psikologi Agama) dan cara menghadapi hidup pada umumnya, atau dengan ringkas yang kita teliti adalah proses kejiwaan terhadap Agama dan pengaruhnya dalam hidup pada umumnya. Adanya keterkaitan yang erat antara psikologi dan Agama. Bila ditinjau dari pengertiannya Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku sedangkan agama dapat diartikan sebagai suatu keyakinan terhadap suatu ajaran. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman perilaku keagamaan yang mana agama dapat mempengaruhi tingkah laku manusia baik dalam kehidupan bermasyarakat, berkelompok dan berbudaya juga dalam kehidupan beragama.
KAITAN PSIKOLOGI DENGAN AGAMA
Psikologi dengan agama merupakan dua hal yang berhubungan erat. Mengingat agama sendiri diturunkan kepada umat manusia dengan dasar-dasar yang disesuaikan oleh kondisi psikologi dan situasi psikologi. Tanpa dasar, agama akan sulit diterima oleh manusia. Karena didalam agama mengajarkan tentang bagaimana agar manusia tanpa paksaan bersedia menjadi seorang hamba yang patuh dan taat pada ajaran agama. Dalam agama, penuh dengan unsur-unsur paedagogis yang merupakan essensi pokok dari tujuan agama yang diturunkan oleh Tuhan kepada manusia. Unsur paedagogis dalam agama tidak mempengaruhi manusia kecuali bila disampaikan sesuai petunjuk psikologis. Setiap orang dapat menghayati perasaan keagamaan dirinya dan dapat meneliti keberagaman orang lain. 
Makna agama dalam psikologis pasti berbeda-beda pada tiap orang. Bagi sebagian orang, agama adalah ritual ibadah, seperti sholat dan puasa. Bagi agama lain adalah pengabdian kepada sesama makhluk atau pengorbanan untuk suatu keyakinan. Hubungan Psikologi dengan Agama mempelajari psikis manusia dalam hubungannya dengan manifestasi keagamaan, yaitu kesadaran agama dan pengalaman agama. Kesadaran agama hadir dalam pikiran dan dapat dikaji dengan intropeksi. Pengalaman agama sendiri merupakan perasaan yang hadir dalam keyakinan sebagai buah dari amal keagamaan semisal melazimkan dzikir. Jadi obyek studinya dapat berupa gejala-gejala psikis manusia yang berkaitan dengan tingkah laku keagamaan dan proses hubungan antara psikis manusia dengan tingkah laku keagamaan. Antara psikologi dengan agama tidak bermaksud untuk melakukan penelitian/kritik terhadap ajaran agama tertentu, tapi semata untuk memahami dan melukiskan tingkah laku keagamaan sebagai ekspresi dalam alam pikiran, perasaan, dan sebagainya akibat adanya keyakinan agama tertentu.
Contoh bahwa psikologi dengan agama mempunyai hubungan erat dalam memberikan bimbingan manusia adalah jika manusia melanggar norma-norma agama dipandang dosa. Perasaan berdosa inilah yang mengakibatkan perasaan nestapa dalam dirinya meskipun tidak diberikan hukuman lahiriyah. Psikologi memandang bahwa orang yang berdosa telah menghukum dirinya sendiri karena berbuat pelanggaran. Jiwa mereka tertekan dan dihantui perasaan bersalah. Dan bila yang bersangkutan tidak dapat mensublimasikan perasaannya, akan mengakibatkan semacam penyakit jiwa yang merugikan dirinya sendiri. Dalam hal demikian itulah penuduk agama sangat diperlukan untuk memberikan jalan sublimatif serta katharisasi mengingat hubungan antara keduanya. 
Jadi, Psikologi agama adalah salah satu cabang dari psikologi yang merupakan juga ilmu terapan. Psikolog Agama merupakan cabang psikologi yang meneliti dan mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan pangaruh keyakinan terhadap agama yang dianutnya serta dalam kaitannya dengan perkembangan masing-masing. Ilmu jiwa agama berfungsi untuk menjawab persoalan-persoalan yang berhubungan dengan keyakinan, maka ilmu jiwa menilai dan menelaah kehidupan beragama pada seseorang dan mempelajari berapa besar pengaruh keyakinan Agama itu dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya Psikologi Agama sebagai salah satu disiplin ilmu menganggap penting untuk dipelajari karena ruang lingkup psikologi Agama membahas proses beragama, perasaan dan kesadaran beragama dengan pengaruh dan akibat yang dirasakan sebagai hasil dari kayakinan terhadap suatu Agama yang dianut. Psikologi dengan agama merupakan dua hal yang berhubungan erat. Mengingat agama sendiri diturunkan kepada umat manusia dengan dasar-dasar yang disesuaikan oleh kondisi psikologi dan situasi psikologi. Tanpa dasar, agama akan sulit diterima oleh manusia. Karena didalam agama mengajarkan tentang bagaimana agar manusia tanpa paksaan bersedia menjadi seorang hamba yang patuh dan taat pada ajaran agama. Dalam agama, penuh dengan unsur-unsur paedagogis yang merupakan essensi pokok dari tujuan agama yang diturunkan oleh Tuhan kepada manusia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar